Selasa, 04 Desember 2012

usaha yang belum berhasil

Keinginan saya saat ini adalah curhat tentang berhenti merokok. Sesuatu yang sedang saya lakukan, dan kemauan ini sudah sering kali saya ucapkan, Tapi belum pernah terlaksana. Baru kali ini saya sedang dalam usaha berhenti. Mungkin bagi yang bukan perokok kok sulit amat berhenti? Berhenti ya berhenti saja!. Tidak usah merokok !, kan sudah tidak merokok.

Bagi perokok berhenti merokok bisa dikatakan mustahil. Rokok sudah menjadi bagian hidupnya. Saring saya dengan ucapan pecandu rokok, lebih baik tidak makan daripada tidak merokok. Atau kalau tidak merokok kepala jadi pusing, dan banyak yang lain.

Saya pun punya alas an untuk merokok. Kalau tidak merokok sepertinya ada yang kurang,ada satu kebiasaan yang hilang. Sering terjadi saya berputar berulang- ulang didalam rumah sambil memperhatikan meja, membuka lemari atau tempat-tempat biasa meletakkan sebungkus rokok. Waktu berputar tersebut tidak tentu, tidak jarang dipertengahan malam saat semua orang terlelap. Apalagi kalau perasaan ini sudah sendirian, butuh teman. Maka pelariannya saya harus merokok.

Dua minggu yang lalu saya meyakinkan diri untuk berhenti merokok. Saya tidak sakit yang mengharuskan mati kalau merokok. Atau tidak juga ada dorongan dari seseorang agar saya berhenti merokok. Alas an saya, karena setiap kali bangun dari tidur, ditenggorokan ini ada sesuatu yang bergantung,sulit untuk dikeluarkan dan saya sangat ingin sekali “sesuatu” itu keluar. Kalaupun bisa keluar tenggorokan terasa sakit. Selain itu, bibir saya menghitam, mungkin sudah biasa. Yang biasa lagi bibir saya lebih berat dari biasanya, kaku, kering dan sering saya pegang untu merasakan kasarnya bibir hitam ini.
Saya tidak yakin pada diri sendiri menjaga komitmen berhenti merokok. Biarpun berusaha menjadi yakin bisa berhenti. Berdasarkan pengalaman beberapa orang yang berusaha berhenti merokok, ada yang 3 bulan . ada yang dua tahun berhenti sekarang kembali ke”khittah” merokok kembali. Yang banyak berhenti saat sakit saja. Ada yang berhenti merokok kretek atau pun filter berganti dengan menggunakan alat. Tetap saja, gagal !!!!.

Tantangan berhenti merokok berat. Itu terjadi kemaren pagi. Disebuah kafe yang ada di sekitar embong miring burneh. Saya hadir memenuhi undangan avaluasi dikafe tersebut. Ada 11 orang yang hadir tiga orang cewek sisanya cowok. Diatas meja saya lihat ada bermacam2 jenis rokok bersama beberapa minuman. Salah satu rokok kegemaran saya nongkrong disana. Awalnya tidak masalah. Para perokok mulai banyak yang berhisap, saya tidak peduli.

Saya mulai “beringsang” berputar kekanan berputar kekiri. Kursi yang saya tempati serasa ada per yang menaikkan saya harus mendekat ke rokok, saat hampir pertengahan evaluasi asap rokok sudah banyak dan suasana semakin hangat. Dalam diri saya bergelora “ ambil! Ambil!, hanya satu aja, hanya untuk lebih enteng mikirnya”. Saya ingat untuk menguatkan komitmen berhenti merokok, pernah bercerita pada amir, suami adik sepupu istriku “mir saya ditantang orang 50 juta, akan diberikan kepada saya, kalau sanggup berhenti merokok selama tiga bulan”.

Kejadian yang betul betul membuat saya bertarung, mempertahankan komitmen atau membatalkan komitmen,terjadi. Orang yang selama ini saya kenal tidak merokok, tiba –tiba memegang bungkus rokok yang ada didepan saya dan berkata pada pemiliknya” saya minta rokoknya ya ?. kemudian saya melihat, dia menghisap dengan nikmatnya, 1,5 meter didepan saya. Di belakang pemilik rokok.  Hisapan demi hisapan tidak lepas dari pandangan mata saya. Rona wajahnya pun saya perhatikan. Nikmatnya !!!

Saya banyak menghadap kejalan sampai acara selesai.
Saya pulang duluan “kabur”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar