Melihat
amak, anak saya tertua belajar, hati jadi bertanya – Tanya. Anak ini semangat
sekali untuk belajar, meniru siapa ya?. Ayah atau umminya. Habis membaca dan
mengisi buku matematika kelas satu SD, dia bersuara “ mie ngaji !".
Saya teringat
pengalaman ketika seumuran dengan dia. Saya tidak seperti dia. Memang tidak
“nangisan”,tapi juga tidak rajin seperti dia. Untuk memacu semangat saya
belajar, pada waktu itu orang tua saya berlangganan majalah anak –anak,
bersamaan dengan Koran harian jawa pos sarapan pagi ayah sebelum ngantor.
Datang sebulan 4 kali, setiap hari kamis. Saya mau membaca dan belajar, kalau
majalah bobo telah datang. Pertama kali yang saya buka dari majalah tersebut cerita
nirmala, karena ceritanya berupa gambar, tulisannya sedikit, saya bisa baca. Biarpun
Harus mengeja.
Suara
anak saya terdengar terbata-bata saat mengeja huruf-huruf hijaiyah. Membuat
saya berharap, entah apa?. Mimpi indah saat mata terbuka. Biarlah tuhan yang
menentukan “ya begitulah”. Ditengah tengah mengaji, anak yang berjalan pincang
karena paha kanannya terluka, akibat terjatuh dari sepeda beberapa waktu yang
lalu, berkata “ mie !, sehabis mengaji mas mau belajar menulis arab !”.
Umminya
sebagai salah alumnus pondok pesantren lirboyo Kediri, memang punya keahlian
menulis huruf-huruf arab. Amak sangat senang mencontoh tulisan ibunya. Karena
besar, jelas dan bagus. Selama ini, perhatian siummi sangat besar pada anak
–anaknya , terutama dalam hal kedisiplinan mengaji. Setiap habis magrib, pasti
terdengar suara siummi mengingatkan anak –anaknya untuk mengaji.
Semangat
belajar amak tidak berhenti disitu. Saya melihat adiknya, lubbin, tidak
berhenti – henti memakai sepeda. Tidak siang tidak malam. Sibungsu, sarbini,
tidak bisa bersepeda, tapi senang “nonton” sepeda siapapun, sambil belari dia
mengejar kakaknya yang bersepeda. “yah! mas mau belajar matematika! Melanjutkan
yang tadi sampai selesai”, ucap amak. Sambil membawa buku matematika duduk
disamping saya yang sedang membaca buku, sejarah tuhan. “ karya impresif dan
mengagumkan yang akan memberikan wawasan dan kepuasan pada ribuan pembaca
awam”. The Washington post book world memberikan komentar buku yang saya baca.
Saya
semakin mengernyitkan kening. Anak ini semangat betul belajar. Apa memang anak
–anak seumuran dia zaman sekarang semangatnya seperti itu?. Saya jadi ingat
mbak sondang, dulu ada di komnas anak dan perempuan. Dunia anak dunia
bermain,bukan dunia kerja ataupun dunia kekerasan. Maka setiap pendidikan yang
diajarkan pada seorang anak diberikan dengan cara bermain yang menyenangkan. Disesuaikan
dengan lingkungan sekitarnya. Wich! Jangan – jangan anak ini belajar dengan
keras, ini termasuk kekerasan. Akibatnya dia Tidak mau bermain, ini bukan
dunianya.
Amak
terus mengisi apa yang ada didepannya. Sesekali bertanya bacaan – bacaan yang
ia tidak tahu. Seperti bagaimana bacaan dari ny atau ng. ” yah!, setelah ini
mas ngantuk, mau tidur!” dia berkata sambil membuka lembaran selanjutnya. Dalam
hati saya meyakini hadist nabi, “
seorang anak dilahirkan dalam keadaan suci. Kedua orang tualah yang menyebabkan
anak yahudi, atau nasrani, ataupun majusi”. Karena Menanam padi pasti menuai
padi. Oleh sebab itu,biar bernas mesti dirawat dengan sungguh –sungguh. Dan
Berjalan sesuai dengan cara cocok tanam yang berlaku. Dan terbaik.
Sayang,
tidur amak terganggu. Sesaat setelah selesai belajar ia menepati omongannya
untuk tidur. Dengan satu bantal dan memeluk guling saya lihat dia cepat
terlelap. Mungkin dia lelah. Berbeda dengan
lubbin yang baru datang dari bersepeda. Anak saya yang paling cantik ini
menjalankan ritual sebelum tidur. Setiap malam pasti dia dilakukan. Menangis
tampa sebab dan meminta sesuatu yang harus dipenuhi saat itu juga. Sering kali
saat apa yang diminta terpenuhi dia sudah terlelap. Suara tangisan lubbin
melengking tinggi dan lama. Menyebabkan orang yang tertidur didekatnya bangun
karena kaget. Untung mintanya mie goreng, bukan tas sekolah yang baru.
saya
hanya berdoa “ ya ALLAH jadikanlah anak – anak
dan istri istri saya penghibur mata ini,
dan jadikan mereka pemimpin orang yang takut pada engkau”amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar