Senin, 17 Desember 2012

UNTUNG MINTANYA MIE GORENG



Melihat amak, anak saya tertua belajar, hati jadi bertanya – Tanya. Anak ini semangat sekali untuk belajar, meniru siapa ya?. Ayah atau umminya. Habis membaca dan mengisi buku matematika kelas satu SD, dia bersuara “ mie ngaji !".

Saya teringat pengalaman ketika seumuran dengan dia. Saya tidak seperti dia. Memang tidak “nangisan”,tapi juga tidak rajin seperti dia. Untuk memacu semangat saya belajar, pada waktu itu orang tua saya berlangganan majalah anak –anak, bersamaan dengan Koran harian jawa pos sarapan pagi ayah sebelum ngantor. Datang sebulan 4 kali, setiap hari kamis. Saya mau membaca dan belajar, kalau majalah bobo telah datang. Pertama kali yang saya buka dari majalah tersebut cerita nirmala, karena ceritanya berupa gambar, tulisannya sedikit, saya bisa baca. Biarpun Harus mengeja.

Suara anak saya terdengar terbata-bata saat mengeja huruf-huruf hijaiyah. Membuat saya berharap, entah apa?. Mimpi indah saat mata terbuka. Biarlah tuhan yang menentukan “ya begitulah”. Ditengah tengah mengaji, anak yang berjalan pincang karena paha kanannya terluka, akibat terjatuh dari sepeda beberapa waktu yang lalu, berkata “ mie !, sehabis mengaji mas mau belajar menulis arab !”. 

Umminya sebagai salah alumnus pondok pesantren lirboyo Kediri, memang punya keahlian menulis huruf-huruf arab. Amak sangat senang mencontoh tulisan ibunya. Karena besar, jelas dan bagus. Selama ini, perhatian siummi sangat besar pada anak –anaknya , terutama dalam hal kedisiplinan mengaji. Setiap habis magrib, pasti terdengar suara siummi mengingatkan anak –anaknya untuk mengaji.

Semangat belajar amak tidak berhenti disitu. Saya melihat adiknya, lubbin, tidak berhenti – henti memakai sepeda. Tidak siang tidak malam. Sibungsu, sarbini, tidak bisa bersepeda, tapi senang “nonton” sepeda siapapun, sambil belari dia mengejar kakaknya yang bersepeda. “yah! mas mau belajar matematika! Melanjutkan yang tadi sampai selesai”, ucap amak. Sambil membawa buku matematika duduk disamping saya yang sedang membaca buku, sejarah tuhan. “ karya impresif dan mengagumkan yang akan memberikan wawasan dan kepuasan pada ribuan pembaca awam”. The Washington post book world memberikan komentar buku yang saya baca.

Saya semakin mengernyitkan kening. Anak ini semangat betul belajar. Apa memang anak –anak seumuran dia zaman sekarang semangatnya seperti itu?. Saya jadi ingat mbak sondang, dulu ada di komnas anak dan perempuan. Dunia anak dunia bermain,bukan dunia kerja ataupun dunia kekerasan. Maka setiap pendidikan yang diajarkan pada seorang anak diberikan dengan cara bermain yang menyenangkan. Disesuaikan dengan lingkungan sekitarnya. Wich! Jangan – jangan anak ini belajar dengan keras, ini termasuk kekerasan. Akibatnya dia Tidak mau bermain, ini bukan dunianya.

Amak terus mengisi apa yang ada didepannya. Sesekali bertanya bacaan – bacaan yang ia tidak tahu. Seperti bagaimana bacaan dari ny atau ng. ” yah!, setelah ini mas ngantuk, mau tidur!” dia berkata sambil membuka lembaran selanjutnya. Dalam hati saya meyakini  hadist nabi, “ seorang anak dilahirkan dalam keadaan suci. Kedua orang tualah yang menyebabkan anak yahudi, atau nasrani, ataupun majusi”. Karena Menanam padi pasti menuai padi. Oleh sebab itu,biar bernas mesti dirawat dengan sungguh –sungguh. Dan Berjalan sesuai dengan cara cocok tanam yang berlaku. Dan terbaik.

Sayang, tidur amak terganggu. Sesaat setelah selesai belajar ia menepati omongannya untuk tidur. Dengan satu bantal dan memeluk guling saya lihat dia cepat terlelap. Mungkin dia lelah. Berbeda dengan  lubbin yang baru datang dari bersepeda. Anak saya yang paling cantik ini menjalankan ritual sebelum tidur. Setiap malam pasti dia dilakukan. Menangis tampa sebab dan meminta sesuatu yang harus dipenuhi saat itu juga. Sering kali saat apa yang diminta terpenuhi dia sudah terlelap. Suara tangisan lubbin melengking tinggi dan lama. Menyebabkan orang yang tertidur didekatnya bangun karena kaget. Untung mintanya mie goreng, bukan tas sekolah yang baru.

saya hanya berdoa “ ya ALLAH jadikanlah anak – anak  dan istri istri saya penghibur mata ini,  dan jadikan mereka pemimpin orang yang takut pada engkau”amin.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar