Rabu, 28 November 2012

ASAL MULA.....................

sebagai seorang guru sejarah saya punya kepedulian pada sejarah desa mrecah dan sekitarnya. tidak hanya sejarah nasional maupun dunia. saya punya keinginan untuk mempunyai tulisan tentang sejarah desa ini. untuk bisa saya jadikan materi pelajaran disekolah yang saya ajar.

usaha untuk bisa memenuhi itu tidak mudah. halangan yang harus saya hadapi pertama kali adalah minimnya budaya mengenal sejarah dimasyarakat mrecah.malahan banyak saya temukan terputusnya pengetahuan orang - orang disini akan susunan keturunannya.

seperti halnya anak didik saya, mereka banyak mengalami kesulitan untuk mennyebutkan nama saudara dari orang tuanya. kebanyakan mereka mengenal hanya sebagai orang tua dari temannya. kemungkinan  akibat budaya bercerita oleh orang tua kepada anaknya hanya dilakukan oleh segelitir orang disini.kebanyakan dari mereka hanya tahu apa yang mereka lihat dan lakukan sehari -hari.

"jangan lupakan sejarah" judul pidato bung karno harus disosialisasikan. biar orang masa kini tidak terputus dari orang -orang dimasa lampau. sehingga kita orang - orang dimasa kini tahu apa yang mesti dipertahankan dan dibanggakan sebagai citra tempat tinggal kita.

titik terang untuk bisa merangkai sejarah tempat ini mulai tampak, saat saya mengikuti khataman bujuk napo dibuddan sana. desa yang berada disebelah baratnya mrecah. saya mendapatkan penggalan cerita tentang desa buddan. hal ini saya anggap dan yakin pasti ada kaitannya dengan desa mrecah, biarpun masih belum tampak sama sekali.

cerita itu disampaikan oleh pak masdali, tokoh masyrakat buddan. dia menjelaskan bahwa dulu kala daerah desa ini ditempati oleh orang- orang yang beragama budha, mereka berada dibagian utara desa, daerah yang berdataran tinggi. mereka hidup secara terpisah, dengan memberi batas dari masyarakat lainnya. " bentuk batas itu masih ada sampai sekarang " jelas masdali, disela - sela rehat setelah khataman alqu'an tersebut.

orang dulu dikenal sebagai orang yang sakti. orang yang punya kemampuan luar biasa diatas rata - rata manusia biasa. begitu pula masyarakat buddha tersebut hidup dalam suasasa seperti itu. mereka percaya hanya kepada orang sakti. mereka patuh dan menjadi pengikut orang sakti yang mengalahkan mereka. selama itu tidak ada satu orangpun yang bisa  mengalahkan mereka. sehingga tempat tersebut disebut dengan buddan, tempat orang- orang budda. seperti halnya pecinan sebutan untuk daerah yang banyak orang cinanya.

pertanyaan saya siapakah bujuk napo ?, badrun orang buddan yang hadir disitu memberi penjelasan yang sama dengan masdali. bahwa orang ini orang keturunan arab. orang ini habib. salah satu dari anak keturunan cucu nabi SAW. nama aslinya ada yang mengatakan habib zainal abidin, tapi itu masih belum pasti. Beliau ini bergelar bujuk napo. gelar ini diberikan oleh masyarakat sekitar karena kebisaan beliau bertempat tinggal di "napo", ranting kering yang masih menempel dipohonnya.

pertunjukan kesaktikan yang dilakukan bujuk napo ini adalah cara menghadapi orang Budha. cara untuk mengalahkan kesaktian orang -orang budha ,cara untuk bisa menyebarkan agama islam pada masyarakat sekitar, terutama masyarakat yang ada di daerah budha tersebut.

saya meminta pada murid - murid saya yang dari buddan untuk melengkapi cerita terebut menjadi cerita yang utuh dengan mencari sumber - sumber sejarah lainnya. dan bukti -bukti sejarah yang ada. persoalannya bagaimana dengan mrecah ?

cerita yang saya dapatkan tentang mrecah, cerita yang disampaikan oleh mba sulaiman. menurutnya bujuk mrecah ada dipulau gili sampang.  beliau hanya menjelaskan tentang petilasan bujuk mrecah yang ada dimrecah. beliau ndak menjawab bagaimana awal mula mrecah.

saya berharap ada cerita yang sama dengan cerita awal mula surabaya, awal mula banyuwangi , yang muncul dari desa ini.

hanya dengan berharap saya bisa hidup




Tidak ada komentar:

Posting Komentar