hebohnya berita BPK menemukan inefisiensi di PLN ada manfaatnya buat saya. ada tambahan pengetahuan baru yaitu inefisiensi. selama ini saya ndak mengenal itu. selama ini pemahaman saya kalo ada kerugian dianggaran negara, penyebab utamanya korupsi. bentuk dan macam korupsi berupa suap, mark up, program yang tidak dilaksanakan dan kongkalikong.
inefisiensi yang dilakukan dahlan iskan sebesar 37 trilyun semasa menjadi dirut PLN, menjadi "entry point" terhadap hal yang serupa. membelanjakan keuangan negara kepada sesuatu yang lebih mahal, biarpun sama saja hasilnya bila dibelanjakan pada hal yang lebih murah.
kebiasaan infisiensi ini dimulai dari rumah. banyak kebiasaan - kebiasaan yang memberatkan keuangan rumah tangga. kebiasaan tersebut biasanya banyak dilakukan oleh kita ( suami ) sebagai pemimpin keluarga. kebiasaan merokok merupakan ciri khas kaum bapak. salah satu yang menyedot pendapatan rumah tangga.
anggaran rumah tangga sering kali defisit bila indikator pemanfaatannya adalah keinginan. maka tidak salah bila dikatakan " sekecil apapun pendapatan bila disyukuri cukup, tidak cukup sebesar apapun pendapatan bila mengeluh.
haniah, nama istri memperhatikan betul apa yang saya lakukan sebagai usaha efisiensi keuangan keluarga. kegemaran saya untuk membelikan main pada anak tidak saya lakukan lagi, tidak seperti ketika punya anak pertama dulu. kecanduan saya merokok telah berubah merokok kalau ada yang memberi. biarpun harusnya berhenti merokok. pulsa HP saya batasi satu bulan beli satu kali dengan nomimal seminimal mungkin. kaki saya gatal, kepala saya pusing kalo tidak keluar ke bangkalan atau ke surabaya secara perlahan saya ganti dengan bersilturahmi pada tetangga - tetangga sekitar. sekarang kita sekeluarga membiasakan puasa senen kamis, dan kalo ada hari -hari yang disunnahkan berpuasa, kita berpuasa.
maka dia melakukan apa yang saya tidak duga. melakukan efisiensi se efisensi efesiensinya. dalam kondisi keuangan yang jauh dari cukup. karena saya seorang guru swasta didesa. mendapatkan hr jauh dibawah Umr kabupaten bangkalan, dan tidak mempunyai pendapatan lain. dia mempunyai empat tabungan, dua atas nama anak bungsu, satu atas nama kedua, dan satu atas nama anak tertua.
saya kaget saat diberitahu olehnya tentang itu. " yah ! saya juga sudah membayar sebagian utang kita", penjelasan lain yang membuat hati suami menjadi lega dan tambah sayang rasanya. biarpun pada pagi harinya saya dibuat " posang" akibat tindakannya.
kejadian sekitar jam sepuluh, saya duduk di dalam rumah dibawah stop kontak, sambil memegang hp yang lagi dicash. saya lagi upload status pesbuk. dia datang sambil memegang gulungan uang. satu limapuluhan dan beberapa lembar lima ribuan.
" uang dari mana itu ?" tanya saya, sambil tetap main fesbuk
" dari nukar uang, ini uang terakhir kita " jawab istriku. tampa memperhatikan ekspresi kekagetan pada wajah saya. karena dia langsung meletakkan uang tersebut dilemari dan melangkah menuju dapur.
hati siapa yang akan tenang, mendengar jawaban seperti itu, sedangkan hari - hari masih panjang. dan masih ada tiga anak yang akan selalu minta uang untuk jajan setiap harinya. sedangkan saya hanya mampu berfikir efisiensi tampa mampu berpikir produktifitas yang menghasilkan. ataupun kreatifitas yang bisa diharapkan.
pada saat itu juga saya mengenang kondisi bulan kemaren, saya bisa melewatinya sampai bulan ini. berarti bulan ini saya akan melewatinya sampai bulan depan. dan seterusnya akan seperti itu. saya pun berpikir saya mesti konsisten pada ucapan saya bahwa saya membenarkan doa nabi SAW " ya tuhan jadikan aku orang miskin, dan kumpulkan dengan golongan orang -orang miskin. karena hanya orang miskin yang tetap berusaha dan menikmati usahanya biarpun tidak mencukupinya.
dalam kondisi seperti ini saya belajar tentang mengatur keuangan keluarga, bagaimana bisa efisien tidak inefisiensi.............................
inefisiensi yang dilakukan dahlan iskan sebesar 37 trilyun semasa menjadi dirut PLN, menjadi "entry point" terhadap hal yang serupa. membelanjakan keuangan negara kepada sesuatu yang lebih mahal, biarpun sama saja hasilnya bila dibelanjakan pada hal yang lebih murah.
kebiasaan infisiensi ini dimulai dari rumah. banyak kebiasaan - kebiasaan yang memberatkan keuangan rumah tangga. kebiasaan tersebut biasanya banyak dilakukan oleh kita ( suami ) sebagai pemimpin keluarga. kebiasaan merokok merupakan ciri khas kaum bapak. salah satu yang menyedot pendapatan rumah tangga.
anggaran rumah tangga sering kali defisit bila indikator pemanfaatannya adalah keinginan. maka tidak salah bila dikatakan " sekecil apapun pendapatan bila disyukuri cukup, tidak cukup sebesar apapun pendapatan bila mengeluh.
haniah, nama istri memperhatikan betul apa yang saya lakukan sebagai usaha efisiensi keuangan keluarga. kegemaran saya untuk membelikan main pada anak tidak saya lakukan lagi, tidak seperti ketika punya anak pertama dulu. kecanduan saya merokok telah berubah merokok kalau ada yang memberi. biarpun harusnya berhenti merokok. pulsa HP saya batasi satu bulan beli satu kali dengan nomimal seminimal mungkin. kaki saya gatal, kepala saya pusing kalo tidak keluar ke bangkalan atau ke surabaya secara perlahan saya ganti dengan bersilturahmi pada tetangga - tetangga sekitar. sekarang kita sekeluarga membiasakan puasa senen kamis, dan kalo ada hari -hari yang disunnahkan berpuasa, kita berpuasa.
maka dia melakukan apa yang saya tidak duga. melakukan efisiensi se efisensi efesiensinya. dalam kondisi keuangan yang jauh dari cukup. karena saya seorang guru swasta didesa. mendapatkan hr jauh dibawah Umr kabupaten bangkalan, dan tidak mempunyai pendapatan lain. dia mempunyai empat tabungan, dua atas nama anak bungsu, satu atas nama kedua, dan satu atas nama anak tertua.
saya kaget saat diberitahu olehnya tentang itu. " yah ! saya juga sudah membayar sebagian utang kita", penjelasan lain yang membuat hati suami menjadi lega dan tambah sayang rasanya. biarpun pada pagi harinya saya dibuat " posang" akibat tindakannya.
kejadian sekitar jam sepuluh, saya duduk di dalam rumah dibawah stop kontak, sambil memegang hp yang lagi dicash. saya lagi upload status pesbuk. dia datang sambil memegang gulungan uang. satu limapuluhan dan beberapa lembar lima ribuan.
" uang dari mana itu ?" tanya saya, sambil tetap main fesbuk
" dari nukar uang, ini uang terakhir kita " jawab istriku. tampa memperhatikan ekspresi kekagetan pada wajah saya. karena dia langsung meletakkan uang tersebut dilemari dan melangkah menuju dapur.
hati siapa yang akan tenang, mendengar jawaban seperti itu, sedangkan hari - hari masih panjang. dan masih ada tiga anak yang akan selalu minta uang untuk jajan setiap harinya. sedangkan saya hanya mampu berfikir efisiensi tampa mampu berpikir produktifitas yang menghasilkan. ataupun kreatifitas yang bisa diharapkan.
pada saat itu juga saya mengenang kondisi bulan kemaren, saya bisa melewatinya sampai bulan ini. berarti bulan ini saya akan melewatinya sampai bulan depan. dan seterusnya akan seperti itu. saya pun berpikir saya mesti konsisten pada ucapan saya bahwa saya membenarkan doa nabi SAW " ya tuhan jadikan aku orang miskin, dan kumpulkan dengan golongan orang -orang miskin. karena hanya orang miskin yang tetap berusaha dan menikmati usahanya biarpun tidak mencukupinya.
dalam kondisi seperti ini saya belajar tentang mengatur keuangan keluarga, bagaimana bisa efisien tidak inefisiensi.............................
Tidak ada komentar:
Posting Komentar