Jumat, 23 November 2012

Ah ! Amaq

anak sulung saya lahir tanggal 6 bulan 6 tahun 2006, jam 6, cucu ke 6 dari jalur umminya, dan juga cucu ke 6 dari jalur ayahnya. kelahirannya normal, biarpun hampir saja di operasi. lahir dirumah sakit RSUD kab. bangkalan, dikarenakan kondisi umminya gemuk, tidak memungkinkan untuk melahirkan dirumah. dan memang itu rencana tuhan. saya sebagai ayah tidak terpikir akan ada keunikan pada kelahiran Ahmad faqih anak sulung saya. entah apa keistimewaan dari angka tersebut selain angka yang sama?

kelangkaan yang terjadi pada anak ini, menjadi awal catatan -catatan saya mengikuti perkembangan pertumbuhannya. ada lagi, pada saat bayi ,"amak" panggilannya, keluar dari kebiasaan bayi pada umumnya. urutan yang biasa berlaku pada bayi , merangkak, duduk , berdiri, berjalan . kalau dia, setelah bisa berdiri dan berjalan baru bisa merangkak.

kebiasaan lainnya adalah menolak diberi uang. amak ini anak satu - satunya pada saat itu, sering dibawa kemana - mana. terutama bersilaturahmi pada sanak kerabat yang ada disekitar mrecah ataupun diluar itu. banyak dari sanak keluarga itu yang melihat ada anak kecil dikasih duit, dari yang kecil sampai yang besar. amak menolaknya, ataupun jarang - jarang diterima dan langsung dikasihkan pada salah satu dari kedua orangtuanya. tampa pernah bertanya dilain waktu.

perhatian khusus saya pada dia adalah, amak sulit mengungkapkan emosi. kalupun dia lakukan terkesan ada ketakutan, tidak plong dan lepas. sepertinya  emosinya ia simpan dalam hati dan dibiarkan menguap dengan sendirinya. ia tidak banyak menuntut, asal mendapatkan jawaban yang masuk akal versi dia, sudah selesai.  memang anak ini, anak baik pada saat ini. tapi saya tidak tahu bagaimanakah ketika anak ini melepaskan emosinya ?. atau memang dia selamanya tertutup tidak dapat mengekspresikan emosinya.

kakenya pernah berkata " anak ini aneh, semoga dia tetap istiqomah?


Tidak ada komentar:

Posting Komentar