Minggu, 04 Agustus 2013
INFLASI, atau Kerakusan
Tidak ada yang baru, hampir
kejadian yang akan terjadi sudah diprediksi. Para ahli diminta pendapatnya bagaimana
bisa cepat keluar dari kejadian yang sudah diprediksi tersebut. Dan mereka
telah menuangkan idenya kedalam usulan – usulan mengatasi masalah yang bakal
terjadi.berdasarkan hal tersebut
pemegang kebijakan mengambil keputusan menaikkan BBM.
Gejolak dimasyarakat hampir
dikatakan tidak ada, mereka sudah pasrah. Apapun keputusan yang diambil
dampaknya pada rakyat kecil . mereka berpikir tidak dinaikkan kebutuhan
pokok harganya tetap saja melambung, contohnya lain harga elpiji dipermainkan. Dinaikkan ya menyebabkan kenikmatan merasakan uang seratus ribu terkikis, mulai hambar.
Mungkin ini yang dimaksudkan
dengan hilangnya barokah, sebagaimana penjelasan hadist saat mustamian bulan
puasa berlangsung. Disana dijelaskan, bahwa akibat tidak menghormati ulama
punya efek yang tidak mengenakkan. Salah satunya apa yang kita usahakan untuk
bisa memberi nafkah pada anak cucu, tidak berokah. Yang kedua diberi pemimpin
yang dholim.yang terakhir selalu berakhir dengan suul khotimah.
Ditengah – tengah keresahan
rakyat terdengar kabar yang tidak mengenakkan. Presiden membeli pesawat
kepresidenan dengan harga hampir satu trilyun. Juga metro online merilis bahwa presiden Indonesia mempunyai gaji terbesar ke 4 diantara
presiden – presiden di dunia. dibawahnya ada berita yang ndak kalah hebohnya, Gaji Anggota DPRnya nomor tiga terbesar seluruh
dunia.
Ketimpangan ini hanya dirasakan
oleh orang – orang kecil. Bagi mereka yang kaya kondisi nyata bagi orang miskin bagai hanya mendengar cerita, yang
dibaca sebelum tidur. Hanya cerita pengantar tidur saja. Bagi orang kecil
selalu berpikir seadainya ngantuk itu bisa ditunda satu bulan kedepan, maka
tidak bakal berhenti untuk mencari nafkah demi sebuah kewajiban pada
keluarganya.
“naik 2000, solar hanya naik
seribu”seru hisyam seorang pedagang bensin eceran. Dia merasakan perobahan yang
signifikan modal yang dikeluarkan lebih besar, sedangkan keuntungan yang
diperoleh tetap. Kalau bahasa distributor marginnya tetap. Sedangkan para
distributor sampai keatas marginnya naik. Jadi keuntungan hanya didapat oleh
orang-orang kaya saja.
Bagi pedagang kecil tidak berani
mengambil resiko. Karena pelanggannya orang-orang yang sama dengan dirinya.
Orang –orang yang sedang kebingungan mencari cara menghadapi dominasi
kapitalis. Orang – orang yang harus eksis dalam kondisi persaingan gajah yang
memanas.
Betapa dengan mudahnya tangan –
tangan kapitalis menyentuh privasi setiap bilik rumah orang. Mengelus dan
membawa setiap orang bermimpi, semakin jauh dari dunia nyata, dunia dimana dia
hidup. Dengan mudahnya setiap orang menanggalkan kemiskinannya disaat mimpinya
sudah mulai nyata. Mereka mempertaruhkan apapun jua demi mimpi itu. Mereka
tidak perduli pada kondisi sekitar. Mereka menjual apapun, hatta nilai
persaudaraan dan sejarah tidak lagi berarti ,lebih murah dari harga barang .
Semangat yang keluar dari
meanstream ini dijadikan alasan pemerintah untuk menentukan kebijakan
ekonominya. Mereka melihat bahwa pertumbuhan meningkat, alias daya beli
masyarakat semakain besar. Bila dulu sulit untuk menemukan sepeda motor
disetiap rumah, bahkan bisa –bisa satu kampung hanya ada satu sepeda motor.
Sekarang sulit menemukan rumah yang tidak ada sepeda motornya bahkan kadang
satu rumah setiap penghuninya punya sepeda motor.
Maka wajarlah pemerintah
berasumsi bahwa masyarakatnya sudah pada kaya, wajarlah kalau pajak dan
berbagai jenis retrebusi dinaikan, wajarlah kalau para pejabatnya mendapatkan
tunjangan yang berlimpah,karena telah bekerja keras meningkatkan daya beli
masyarakat sehingga target pertumbuhan bisa tercapai. wajarlah kalau bantuan tersebut bersifat
langsung bukan lagi pancing, karena orang miskinnya hanya sedikit.
Pemerintah lupa bahwa kebijakan
yang dibuat hanya berpihak pada kapitalis. Pemerintah membuat kebijakan pro
orang kaya mematikan orang miskin. Contoh paling mudah betapa orang-orang
miskin dipaksa harus punya sepeda motor, gara-gara pemerintah enggan
memaksimalkan transportasi massal. Orang kaya mengeruk keuntungan sedangkan
orang miskin puyeng tujuh keliling mencari bayaran kreditnya setiap bulan.
Orang – orang miskin masih harus
berfikir bagaimana bisa memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Dari biaya dapur
sampai biaya sekolah anaknya. Yang semuanya harus dipenuhi dan bila dipenuhi
menambah pundi-pundi kekayaan orang kaya ataupun pemerintah.
Saat ini masih diperparah dengan
semakin menurunnya harga mata uang rupiah, betapa uang yang kita pegang saat
ini tidak pernah mampu mengejar harga barang yang semakin melangit. Kebutuhan yang semakin menumpuk dimana barang
sudah ada tapi uang entah kemana sulit untuk didapatkan, membuat psikologi
masyarakat berobah menjadi paranoid. Takut, jangan – jangan saya tidak bisa berbuat apapun karena saya
tidak punya uang.
Solusi yang ditawarkan hanya
memperparah kondisi. Seperti pemberian balsem, BSM. Atau bantuan tunai lainnya.
Karena hal itu hanya menambah jiwa konsumtif semakin mendarah daging
dimasyarakat kita. Pemerintah tidak pernah berusaha mencari solusi yang bisa
mengatasi inti masalah. Yang dicarikan jalan keluarnya hanya yang tampak
dipermukaan.
Keengganan itu sangat tampak dari
perilaku para pemimpin bangsa ini. dimulutnya menyuruh kebaikan tapi
perilakunya berfoya-foya dan berlomba-lomba dalam memperkaya diri. Yang
digunakan hukum formal melepaskan etika dan moral. Alias mereka sudah tidak
punya malu. Contoh kongkrit bagaimana usaha gigih musaffak rouf tetap mau
menjadi wakil ketua DPRD Surabaya, biarpun dia sudah ditahan 19 bulan. Karena
korupsi.
Benar kiranya yang dikatakan
sebuah hadist nabi, bahwa kerusakan itu terjadi ketika manusia sudah tidak
punya malu. Ketika dengan terang – terangan mengaku baik sedangkan sudah
terbukti bersalah. Apalagi orang belum terbukti secara formal ditetapkan
bersalah. Kata yang sering diucapkan adalah ASAS PRADUGA TAK BERSALAH.
Sabtu, 01 Juni 2013
MEMOTIVASI DIRI SENDIRI
Kehidupan selalu ada masalah, jangan
hidup kalau enggan bertemu masalah. Orang hidup karena masing –masing berlomba
untuk bisa menyelesaikan paling banyak masalah. Semakin banyak dan besar
masalah yang dihadapi akan meningkatkan kwalitas seseorang, juga memperbesar
pengaruh seseorang,bahkan sekaligus mengangkat derajat social seseorang.
Hanya sedikit yang memahami masalah punya
peran penting mengangkat derajat seseorang. kebanyakan membayangkan kehidupan
yang dilalui sama seperti disorga. Tinggal berkeinginan semua bakal datang
dengan sendirinya. masing- masing bergerak hanya sebatas tidak ada lagi yang
dikerjakan. Tidak mau beresiko, berusaha berinisiatif menanam hal –hal yang
produktif. Berakit –rakit kehulu, berenang-renang kemudian.
Tak jarang sesuatu yang sedikit yang
keluar dari pakem menanjadi titik bangkitnya seseorang, dari bergantung menjadi
mandiri. Dari hanya berhayal pembagian warisan menjadi orang yang menyiapkan
warisan buat anak – anaknya. Dari menjadi cecunguk pengikut seseorang berobah mencari
dan mengumpulkan cecunguk untuk menghamba pada dirinya.
Tantangan untuk “bermasalah” muncul dari
dapur dan dari dalam dirinya sendiri. Orang yang didapur merengek menunjukkan
keringkihannya, berusaha membebani langkah kaki menuju yang lebih baik. Manakala
itu sudah dimulai, sudah pasti ada pemberat pundak.
Dari saya melakukan analisa pada hal yang
terjadi didalam diri sendiri, saya menyatakan diri masuk menjadi penghuni dunia ringkih tersebut.
Keinginan keluar merambah dan menikmati banyak pengalaman baru yang diluar
pakem, sepertinya hanya obrolan dibibir saja. Kata orang lips service
saja.
Keberanian yang selama ini didamba akan
hadir menjadi satrio piningit sama halnya dengan satrio piningit itu sendiri,
dimana orang yang ditunggu tunggu ini untuk bisa membebaskan bangsa dari
masalah yang kronis, tidak pernah hadir, tidak pernah muncul bahkan sepertinya
semakin tidak ada harapan untuk bisa hadir memenuhi khayalan yang sudah menjadi
mitos ini.
Abu toyyib dalam kitab taklim berkata”
sesuatu yang diinginkan hanya milik orang-orang yang menginginkan dan kemulyaan
hanya bagi orang-orang yang mulya”, memberikan legitimasi untuk melangkah
mencapai apa yang diinginkan. Disini tidak memberikan batasan , juga tidak ada
pedoman, apalagi keragu-raguan memikirkan kemungkinan yang bakal terjadi.
Alasan selalu muncul menyurutkan langkah,
menjadi pembenar membelokkan arah dari tujuan semula, sampai sesuatu yang prioritas lewat
dikesampingkan. Sesaat suasana terbawa bahwa arah yang berbelok arah yang
benar, tetapi beberapa waktu kemudian itu menjadi salah pada waktu kita sadar
telah berbelok arah, bukan menuju sesuatu yang selama ini kita impikan. Dan
kita masuk dalam suasana penyesalan yang tidak ada putusnya.
Rasanya tak adil bila hanya intropeksi
diri saja tampa juga menganalisa kondisi lingkungan sekitar. Kondisi yang
sering kali membuat kita tidak punya pilihan. Sering kali pilihan tersebut
menabrak logika etika yang selama ini ditanamkan. Sering kali pula apa yang menjadi pilihan tersebut membuat
kita enjoy didalamnya, dengan berbagai efek negative. Dimana dengan sadar kita
melakukannya dengan tujuan agar bisa eksis.
Pertanyaan yang adalah, apakah ada
harapan lingkungan disekitar saya ini akan bisa berubah?. Muncul rasa skeptic
dalam diri saya. Bahkan bisa dikatakan mengharap bintang jatuh, untuk
menggambarkan ketidak percayaan saya pada perobahan itu. Biarpun pikiran
tersebut tidak menyurutkan saya berjuang berusaha menginspirasi orang untuk
berkomitmen dan menjalankan komitmen itu dengan sungguh – sunguh.
Banyak peristiwa yang mendasari saya
berkesimpulan bahwa komitmen adalah satu – satu yang bisa membatasi seseorang.
biarpun pada prakteknya tidak ada yang berani berkomitmen. Rata – rata mencari
aman, terutama dengan hanya berusaha mengalir mengikuti arus dan cenderung
menjadi bunglon. Berubah warna disetiap tempat yang disinggahinya. Orang –
orang bilang “ ini tahun2013.
Jumat, 31 Mei 2013
Rabu, 29 Mei 2013
Jumat, 15 Februari 2013
alamat alat pemotong padi
CBD@Jababeka
Jl.Raya Niaga Kav.AA3 Blok C No.21 Kawasan Industri Jababeka - Cikarang
Bekasi - 17530
Jl.Raya Niaga Kav.AA3 Blok C No.21 Kawasan Industri Jababeka - Cikarang
Bekasi - 17530
Minggu, 10 Februari 2013
telat upload, gara- gara sinyal
Saya
bukan tim sukses, saya bukan calon yang bersaing, saya bukan pula partisipan.
Saya hanya sekedar orang yang punya keinginan bahwa incumbent tidak lagi
menjabat, biarpun itu keturunannya. Saya kecewa dengan hasil MK, hasilnya
memenangkan pihak termohon, dalam hal ini KPU. Dan yang terkait dalam hal ini
nomor urut tiga. MK menolak permohonan pemohon dalam kasus sengketa pilkada
ini.
Menurut
sebagian orang keputusan MK tersebut berdasarkan keadilan procedural menafikan
keadilan subtantif. Keberadaan pemohon yang bukan legal standing berdasarkan
keputusan PTUN ,itu dibenarkan oleh MK. dan dijadikan alasan untuk menolak
permohonan pemohon untuk pilkada ulang dibangkalan. Peristiwa terjungkalnya
pemohon sebagai salah satu calon diartikan hanya dinamika dalam perpolitikan
diindonesia, dan itu sah sah saja. biarpun kesakitan yang dialami pemohon dan
pendukungnya menganga, akibat keberpihakan nyata dari wasit yang harusnya jadi
penengah, akibat dari Keberpihakan aparatur pemerintah yang seharusnya netral, juga
akibat dari keberpihakan aparat hukum
atas pembiaran pada pelanggaran yang dilakukan.
Kenyataan
ini memupuskan harapan yang mulai menyemai. Selama ini citra buruk dari lembaga
hukum lekat dalam otak setiap orang. Sejak banyak terobosan hukum dilakukan
oleh MK, meningkatkan citra MK, sekaligus menumbukan harapan baru bagi
masyarakat. Bahkan ketua MK, Mahfud MD digadang-gadang sebagai salah satu calon
presiden alternative. Karena keberaniannya, kejujurannya, dan kesederhanaannya.
Malah dijawa timur satu lembaga survey menempatkan ketua MK tersebut orang yang
bakal dipilih rakyat jawa timur untuk jadi presiden.
Hanya
saja peristiwa hari ini, saya mulai membenarkan analisa tentang mahfud dan
kasus pilkada dibangkalan. Bahwa mahfud juga manusia, punya latar belakang,
punya keinginan, dan punya ketakutan. Sebagai orang politisi yang pinter hukum
tentu harus berpikir politik saat harus berpolitik. Sebagai manusia yang
berkeinginan harus mampu mengkalkulasi siapa dan apa yang bisa dijadikan
bargain keinginannya terwujud. Hal itu menumbuhkan ketakutan-ketakutan yang
harus disingkirkan dengan cara politik. cerita tentang pertemuan mahfud MD
dengan tokoh – tokoh bangkalan cerminan dari hal tersebut diatas. Dimana
informasi yang disampaikan kepadanya hanya sepihak, biarpun disampaikan oleh
lima perwakilan. Karena kelimanya satu kata membela penguasa. Mahfud tidak
berusaha mencari informasi pinggiran untuk membaca secara utuh tentang
bangkalan pada saat ini.
sayangnya kita tidak boleh berburuk sangka,
karena hal itu akan menggroroti diri kita sendiri, setiap hari bakal dikerumuni
kejelekan – kejelakan orang menemani aktifitas sehari-hari kita. Biarpun dalam
hati saya berkata “ lobi itu yang dijadikan dasar keputusan hari ini”.
Bolehlah
menjustice bahwa usaha yang dilakukan pemohon kecil, dibanding dengan yang
terkait. Berapa banyak uang yang telah dikeluarkan. Itu bisa dilihat dari
banyak bermunculan kreatifitas dari orang-orang sekelilingnya untuk
menghambarkan nilai-nilai yang terkandung dalam peraturan. Peraturan yang punya nilai sacral dan wajib
dipatuhi dijadikan senjata untuk membumi hanguskan para lawan-lawannya. Uang
yang dikeluarkan memang untuk ketidak baikan, memang untuk melanggar, memang
untuk kekuasaannya abadi.
Jalan
yang semestinya dijalani oleh orang yang semestinya, menjadi salah, karena
patuh pada peraturan. Peraturan itu dibuat berdasarkan satu kepentingan.
Manakala kepentingannya sudah tercapai maka peraturan itu menjadi sisa dan
sampah. Penggunaan peraturan tidak tepat kalo hanya normative sama persis
dengan isi aturan. Penggunaan peraturan harus mengacu pada asbabul nuzulnya,
apa kepentingan yang melatar belakangi peraturan itu muncul.
Jangan
heran bila banyak pejuang normative hanya gigit jari, melihat kekalahan demi
kekalahan selalu menimpa mereka. Cap pecundang nempel didada kiri mereka dengan
jelas. Teriakan yang lantang dan membuat hati mau jatuh spesialisasi dari orang
–orang ini dalam menjaga nilai indenpedensi, dan pertunjukan keberpihakan pada
perjuagan mereka. Usaha yang ada menjadi penghias disalah satu pojok media
massa. Ekses yang didapat hanya masuk media. Tujuan utamanya idealisme pada
aturan berantakan seperti tuxuci yang ditabrakan ke tebing. Besok dipungut
kembali demi ada dinamika.
Kalau
pak CT berkata “ saya milih jalan lain, untuk sama-sama mensejahterakan
masayarakat, saya ndak ikut adi sasono. Biar dia milih jalannya sendiri, saya
pilih jalan sendiri, pokoknya tujuan yang mau dicapai sama”.seperti itulah
gambaran orang-orang kita. Idealisme no pragmatis yes. Dalam dunia hukum
praktek pragmatisme sudah mendarah daging”ada uang selamat”. Jadi sangat benar
bila orang-orang berkeyakinan keadilan hanya milik tuhan, benar bisa kita beli.
Jangan
salahkan pula bila terjadi untrush terhadap nilai-nilai kebaikan yang
didengungkan. Anggapan orang bahwa symbol pembawa kebaikan adalah tokoh agama.
Ucapan, tingkah laku dan cara berpakaiannya cerminan nilai-nilai agama yang
dipraktekkan. Masyarakat mencontoh dan bertanya kepada mereka apa yang mesti
dilakukan untuk menjadi ummat yang kaffah. Irosnisnya pengkultusan terhadap
selain tuhan diprakarsai oleh tokoh-tokoh agama ini. Mereka tutup mata terhadap
pelanggaran syariah yang dilakukan pihak terkait, mereka membenarkan apapun
yang keluar dari mulut incumbent. Mereka menjadi budak pembenar setiap tindakan
kesewenang-wenangan oleh incumbent. Maka jangan heran sejak saat itu
nilai-nilai kebaikan hanya dengung. Ndak jelas maksud dan bentuknya. I don’t
believe u.
Orang
ndak perduli, orang hanya tahu mereka menang, bukan mereka benar.mereka kejam,tega
dan nothink hope in the bangkalan. Dead,s for kebaikan dibangkalan. Kembali
pada “lakonah lakonen, kennenggah kennengen” berjalan saja seperti vampire
tampa roh, tampa harapan. Apapun yang terjadi sudah merupakan mimpi buruk
panjang yang mesti dialami. Karena cara mendapatkannya seperti itu, dalam
proses perjalannya pun nanti akan lebih parah dan akan sangat menyakitkan terutama
kepada orang-orang yang kalah.
Mungkin
perkiraan saya yang bisa mengobati, adalah pemimpin yang diatasnya. Pemimpin
yang tidak sama dengan incumbent. Pemimpin yang punya integritas. Pemimpin yang
tidak hijau matanya melihat lembaran-lembaran rupiah, pemimpin yang tidak punya
hutang pada incumbent dalam bentuk apapun. Yang saya harapkan pemimpin yang
berbeda haluan dengan raja kecil bangkalan.
15
januari 2013
miftahzawawi
Minggu, 06 Januari 2013
STRAREGI JELANG 2014
Awal
tahun yang mengkhawatirkan. Berbagai peristiwa mengenaskan terjadi diminggu
kedua tahun 2013. Saya harus meluapkan emosi disaat orang bersenang –senang
menikmati hari pertama tahun baru. Ini terjadi karena anak didik saya punya
keinginan untuk menikmati hari pertama tahun2013 dengan rekreasi kepantai.
Rencana tersebut telah disampaikan jauh –jauh hari, tapi sampai -1 masih belum
jelas berapa orang yang mau berangkat, jam berapa berangkat, kemana, pakai
kendaraan siapa. Baru pada hari H mereka datang
agak siang dan memaksa untuk berangkat, biarpun setelah sholat dhuhur
ndak apa-apa , katanya . Merasa apa yang saya wanti –wanti sejak awal
dindahkan, maka saya emosi dan memutuskan untuk menunda acara tersebut. Dan acara
tersebut sampai saat ini tidak pernah berlangsung.
Tidak
berselang kemudian, rasyid putra bungsu bapak hatta rajasa menabrak mobil luxio
didepannya, mengakibatkan dua orang meninggal. Menurut reporter TVone yang saya
lihat, rasyid membawa BMWnya dengan kencang. Kemungkinan besar karena kelelahan
setelah menikmati perayaan malam tahun baru bersama teman-temannya, sehingga ia
tidak focus dan menabrak mobil didepannya. Kejadian itu membuat shock orang
tuanya yang merupakan besan presiden. Dalam kejadian tersebut rasyid oleh pihak
kepolisian ditetapkan sebagai tersangka dan diancam hukuman 5 tahun.
Belum
selesai rasa kaget yang menyelimuti rakyat bangsa ini, dikagetkan kembali
dengan terjadinya kecelakan mobil ferari tuxuci disarangan magetan. Mobil
listrik yang dikemudikan oleh pemiliknya
mengalami kecelakaan setelah remnya blong. Pak dahlan selaku supir mobil
seharga 3 milyar itu setelah tahu bahwa kendaraan yang ditumpangi remnya blong,
mengambil resiko menabrakkan mobil tersebut pada tebing yang ada disebelah
kanan jalan, dan mental membentur tiang listrik kemudian terhenti oleh mobil
kijang yang berhenti dipinggir jalan saat terjadi kejadian. Tidak ada korban
jiwa, pak dahlan hanya kehilangan kacamatanya. Mobilnya rusak parah terutama bagian depan kanan.
mencermati
hal tersebut muncul kekhawatiran dalam diri saya, tentang kondisi dan yang
bakal terjadi ditahun berakhir angka 13 belas ini. Angka yang diyakini sebagian
orang sebagai angka sial. tahun yang dikatakan oleh banyak pengamat sebagai
tahun politik, karena ditahun ini para politisi mengumbar strategi politiknya
untuk menang di tahun depan. mereka akan mempertaruhkan segala yang dimilki
agar bisa fix sampai titik akhir nanti. Akan banyak kartu AS yang dikeluarkan
untuk menjegal lawan dan memuluskan jalan mencapai kemenangan dipemilu yang
akan datang.
Dalam
politik prinsip yang dipegang adalah tidak ada teman yang abadi, yang abadi
adalah kepentingan. Dalam politik pula tidak ada mengenal kata haram, semua
langkah dan tindakan yang dilakukan halal, selama demi melanggengkan
kepentingannya untuk mendapatkan kekuasaan. Dunia politik memberikan peluang
seluas-luasnya bagi orang haus akan kekuasaan, mereka yang disatu waktu
berwajah kambing tapi dilain kesempatan mereka lebih buas dari serigala. Mereka
bukan hanya makan musuhnya tapi teman, saudara bahkan kalau perlu orang tuanya
dijadikan menu penutup makan malam.
Bisa
difahami bila mereka tetap keukeuh atas kekuasaan yang dimilikinya, atau mereka
beringas untuk dapat merebut kekuasaan. Betapa muawiyah enggan melepas jabatan
gubenur yang didapat dari usman bin affan, saat tahu bahwa kholifahnya adalah
Ali bin abi tholib. Yang menurut analisa mereka kholifah yang baru ini pasti
membabat habis orang-orang kholifah sebelumnya. Mereka para sahabat, orang kenal
dan berkumpul dengan nabi. Golongan yang paling baik, Orang – orangnya menjadi uswah bagi ummat sesudahnya. Ternyata
Mereka menghalalkan cara – cara yang dimasa sebelumnya tabu, demi bisa
berkuasa.
Kehati
–hatian yang pada tahun- tahun sebelumnya dipertahankan. Itu bakal bergeser dan
tidak tampak lagi. Pada tahun ini startegi yang digunakan sepertinya akan
mengarah pada pertahanan yang terbaik adalah menyerang. Itu bisa kita saksikan
betapa bapak SBY ketua Pembina partai democrat “blusukan” ketanggerang. Sebagai
presiden beliau mendatangi tempat yang sangat kumuh dengan tampa pemberitahuan
dan persiapan seperti selama ini yang telah mentradisi. Kalau ini konsisten
dilakukan, maka langkah turunnya pak sby ini akan membuat kalang kabut
lawan-lawan politiknya. Karena kegiatan tersebut selain mendongkrak
kinerja dan kordinasi pemerintah dari
semua tingkatan, juga akan merehabilitasi nama partai berlambang mercy yang
mulai cemar dimata masyarakat.
Sebagian
orang mencela apa yang dilakukan oleh bapak presiden ini, ada yang mengatakan
meniru gubenur Jakarta, ada juga yang mengatakan kenapa baru sekarang, ada pula
yang mengatakan memang seharusnya begitu. Saya mengapresiasi dan berharap apa
yang tradisi baru presiden diawal tahun ini kontinyu sampai akhir jabatannya,
seperti yang disampaikan Daniel sparingga juru bicara kepresidennan dibidang
social kemasyarakatan. Karena dengan begitu menunjukkan komitmen kuat dari
presiden untuk tahu keluhan rakyatnya secara lansung dan menyelesaikannya
secara cepat. Sekaligus memberikan cambukan pada para pembantu-pembantunya
untuk lebih cepat,tanggap dan focus pada tugas yang diembannya.
Cambukan
itu juga mengenai politisi –politisi lain, baik yang ada dalam partai ataupun
yang bermain sendiri. terutama orang- orang yang bermain antara atau makelar
politik. Mereka yang kerjanya membuat kisruh dengan memperjual belikan
kekuasaan demi mepertahankan kepentingan pribadi atau kelompoknya. Mereka yang
mampu memutarbalikkan fakta dan hokum untuk menindas orang lain. Mereka yang
punya kekuasaan ghoib sehingga aparat penegak hokum bisa menjadi bala
tentaranya tampa mereka sadari.
Orang –
orang ini tentu tidak akan bakal diam, Mereka akan mencounter dengan melakukan
penyerangan sesuai dengan kartu AS yang mereka punya. berbagai trik politik
akan menghiasi cakrwala tahun 2013.
Sebagai
rakyak kecil saya biasanya hanya kebagian tidak enaknya baik secara langsung
atau tidak langsung. Karena dua gajah yang berkelahi jatuhnya kerumput. yang
namanya rakyat sama dengan rumput. Dimana-mana rumput selalu dinjak-injak.
kalau tidak, diarit jadi makan sapi. Rakyat hanya dibutuhkan hanya 2 menit saat
dalam kotak suara.
Langganan:
Postingan (Atom)